Kamis, 07 Mei 2015

Waspada Anjing Gila


Di Humbahas, Gigitan Anjing Gila 251 Kasus

DOLOK SANGGUL-Sejak Januari 2014 hingga Mei 2015, kasus gigitan hewan oleh anjing gila yang terjadi di Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) mencapai 251 kasus. Demikian dikemukakan, Kadis kesehatan Humbahas, dr Budiman Simanjuntak melalui sekretaris dinas Kesehatan, Elson Sihotang didampingi kepala seksi (Kasi) P2P (Penangulangan dan Pemberantasan Penyakit), Horas Sihotang SKM, saat ditemui wartawan, di ruang kerjanya, Kamis (7/5).
Dikatakan, dari total 10 Kecamatan se-Kabupaten Humbahas, kasus gigitan anjing gila terbanyak berada di Kecamatan Dolok Sanggul dengan total 60 kasus gigitan, diikuti Pollung 48 kasus, Lintong Nihuta 46 kasus, Parlilitan 28 Kasus, Paranginan 20 kasus, Baktiraja 17 kasus, Sijama Polang 15 kasus, Pakkat 13 kasus, Onan Ganjang 4 kasus, danTarabintang 0 kasus.
Lanjut Horas, dari  251 kasus gigitan binatang piaraan itu, ada sekitar 187 kasus yang telah diberikan VAR (Vaksin Anti Rabies). “ Dari 251 orang yang tergigit, 187 orang yang melaporkan dirinya, untuk kita berikan VAR dan diduga terindikasi/spesimen hewan ada beberapa yang positif,” terangnya.
Ditanya indikasi rabies untuk korban gigitan hewan, Horas memaparkan rabies merupakan suatu infeksi akut disebabkan virus (zoonosis/oleh hewan umumnya anjing), sehingga ciri-ciri awal berupa demam, mual, dan rasa nyeri ketika menelan di tenggorokan.
Selanjutnya,  korban akan mengalami kecemasan dan reaksi berlebihan pada rangsang sensorik. “Ketika orang yang digigit tanpa ada pertolongan pertama, dan dibiarkan. Hal ini bisa menyebabkan rabies, yang berdampak pada kematian,”paparnya.
Terkait hal itu, Elson Menghimbau, agar setiap masyarakat yang memiliki hewan peliharaan berupa anjing dan kucing agar segera mendatangi pelayanan kesehatan untuk hewan di Dinas Peternakan untuk melakukan vaksinasi. “Suntik vaksin, bisa kita lakukan terhadap hewan peliharan yang dimiliki setiap 6 bulan,” pungkasnya. (ANDI/ERP) 

Koleksi Rongsokan


Kantor DPPK Humbahas Dihiasi Barang Rongsokan

DOLOK SANGGUL-Kantor dinas pendapatan dan pengelola keuangan (DPPK) Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) yang bertempat di kompleks perkantoran tano tubu, Dolok Sanggul, terlihat mewah dan megah. Namun, saat masuk kantor pengelola keuangan daerah itu, disisi kanan ruang depan, kita disuguhi empat unit barang rongsokan sepeda motor roda dua.
Pantauan wartawan harian andalas, parkir barang rongsokan itu, sudah sejak lama yakni pertengahan tahun 2014. Namun sejauh ini, dinas tersebut enggan bersih-bersih sehingga barang bekas itu terkesan koleksi yang merusak pemandangan.
Edison Ompusunggu, salahsatu warga yang mendatangi kantor DPPK, kepada wartawan, Rabu, (06/5/2015), mengaku prihatin melihat barang rongsokan yang dipajang dibagian depan kantor. Dengan barang bekas itu, bangunan kantor yang ditaksir Rp 2 M itu terlihat kumuh ditambah bagian taman kantor yang kurang terawat. “Parkir barang bekas ini memang terlihat sepele namun jika terus dibiarkan akan menimbulkan kesan tidak enak,” jelas wartawan harian terbitan Medan itu.
Senada juga disampaikan, Eben Pakpahan. Ayah satu anak itu, mengaku jika barang bekas itu tidak layak pakai sudah sepatutnya dilelang. Jika tidak ada peminat, ada tukang besi tua sebagi solusinya. “Ngapain barang rongsokan dipajang di kantor kalau  tidak layak pakai. Lebih baik dimusnahkan atau diberikan ke pengumpul besi tua untuk didaur ulang. Intansi terkait tinggal membuat berita acara sesuai peraturan yang berlaku,” ketus Eben.
Terkait hal itu, Kepala DPPK Humbahas, Bona Santo Sitinjak hendak dikonfirmasi wartawan tidak berhasil karena tidak berada di tempat. Kantor Kadis yang sudah mendelekrasikan diri sebagai balon bupati 2015-
2020 itu terlihat digembok. Dihubungi via seluler juga tak aktif. (ANDI SIREGAR)

UN SMP/MTs


Bupati Maddin: Peserta UN Jangan Hanya Lulus

DOLOK SANGGUL-Tingkat kelulusan ujian Nasional (UN) tahun pelajaran 2013/2014 SMP dan SMA sederajat kita akui memuaskan dengan persentasi seratus persen. Namun tahun ini, selain harapan lulus seratus persen, kita mengharapkan nilai yang baik. Jadi, peserta UN itu tidak hanya lulus, semata tanpa bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang difavoritkan. Harus lulus dengan nilai yang baik dan memuaskan. Demikian ungkapan bupati Humbang Hasundutan (Humbahas), Maddin Sihombing di sela peninjauan pelaksanaan UN SMP/MTs di kecamatan Dolok Sanggul, (07/5/2015).
Saat meninjau ke beberapa ruangan ujian, Maddin menyampaikan agar  siswa menjawab setiap soal dengan baik. Selama pelaksanaan ujian, siswa diharapkan menjaga kesehatan. “Saya hanya menyampaikan selamat mengikuti ujian dan jaga kesehatan selama pelaksanaan UN. Jangan lupa berdoa sebelum ujian,” kata Maddin.
Pada kesempatan sama, Maddin mengingatkan para guru tentang beberapa hal, antara lain agar para guru bekerja dengan hati yang tulus, bekerja dengan taat aturan dan  bekerja dengan tertib adminstrasi. “Jangan ketika sebelum PNS segala usaha kita lakukan, ada yang dari honor, ada yang dari umum, tetapi setelah tercapai tidak menghargai usahanya itu,” tukasnya.
Maddin juga menyampaikan para guru perlu memberi penyuluhan kepada para murid tentang bahaya narkoba, bahaya berlalu lintas yang tidak mentaati peraturan lalu lintas dan bahaya makanan yang kedaluarsa serta makanan yang komposisinya mengandung zat-zat yang dilarang untuk makanan dan minuman.
Terpisah, Kadis Pendidikan, Wisler Sianturi melalui ketua panitia UN, Marusaha Nababan kepada wartawan harian andalas menyampaikan, pelaksanaan UN berjalan tertib, aman dan lancar. Dari 4553 orang yang terdaftar sebagai peserta UN SMP/MTs, tingkat kehadiran seratus persen. Namun, dari jumlah data peserta diatas, sebelumnya 30 orang diantaranya dinyatakan drop out (DO). Sebab sebelum pelaksaan UN, 30 orang dimaksud sudah tidak mengikuti ujian akhir sekolah (UAS). Sehingga 30 orang peserta yang DO sebelum UN sudah dianggap gagal.
Disinggung adanya kebocoran kunci jawaban di sejumlah daerah, kabid pendidikan dasar (Dikdas) dinas Pendidikan itu mengatakan, sejauh ini pihaknya bersama tim pemantau/pengawas tidak menemukan kebocoran dimaksud di daerah Humbahas.
Sebelum pelaksanaan UN, tambah Marusaha, pihaknya telah mengimbau peserta UN, pengawas dan pengelola sekolah untuk bekerja secara sportif tanpa kecurangan. Selain itu pihaknya menekankan himbauan Kemendiknas untuk tidak membocorkan jawaban kepada peserta UN.
“Tidak ada artinya membocorkan kunci jawaban hanya untuk menjaga image sekolah. Toh nanti kualitas sekolah/peserta didik itu terlihat di tingkat pendidikan yang lebih tinggi,” jelasnya. (ANDI SIREGAR)

Asal Jadi


Di Humbahas 

Tambal Sulam Jalan Nasional Asal Jadi


DOLOK SANGGUL-Proyek tambal sulam jalan Nasional, Dolok Sanggul-Siborongborong kesan asal jadi. Bagaimana tidak, masih satu bulan, pekerjaan tambal sulam yang dilaksanakan awal April itu sudah rusak di beberapa titik. Tidak hanya itu, beberapa titik ruas jalan yang terkelupas dan berlobang terkesan dibiarkan tanpa ada penyisipan.
Manimpan Simatupang, salahsatu pengendara yang melintasi proyek tambal sulam jalan Nasional, kepada wartawah harian andalas, mengaku prihatin melihat kinerja pemerintah khsusunya kepada instansi yang menangani pekerjaan umum jalan Nasional. Dimana di beberapa titik jalan Nasional, pria berkulit hitam itu harus menghindari bebberapa titik jalan rusak yang baru di tambal sulam.
“Sepertinya, jalan ini baru dilakukan tambal sulam. Tapi sepanjang Dolok Sanggul-Siborongborong, tak terhitung berapa jalan rusak yang harus kami hindari. Bahkan beberapa titik, jalan yang ditambal sulam sudah bak kubangan kerbau,” ketusnya pria yang mengendrai, Mitsubishi jenis L-300 itu.
Hal senada juga disampaikan Hotman Silaban. Pengendara angkutan desa itu mengatakan, hampir tiap tahun jalan Nasional di daerah Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) dilakukan tambal sulam namun, kesan asal jadi. Dimana, masih hitungan minggu, di beberapa titik jalan yang ditambal sulam itu sudah retak-retak, terkelupas hingga rusak parah.
“Proyek tambal sulam jalan Nasional sudah seharusnya menjadi perhatian aparat hukum. Sebab, selain menghabiskan uang Negara, jalan yang ditambal sulam itu tidak bertahan lama bahkan tidak berguna bagi pengguna jalan,” tukas, pria yang mengenakan topi hitam itu. (ANDI SIREGAR)

Bupati Humbahas Sosialisasi Bahaya Narkoba


DOLOK SANGGUL-Penyalahgunaan dan bahaya narkoba di kalangan muda dan remaja tidak dipungkiri masih banyak di lingkungan sekitar kita. Sementara, dampak akibat narkoba bagi kesehatan dan masa depan tidaklah sedikit. Demikian dikemukkan, Bupati Humbang Hasundutan (Humbahas) di sela sosialisasi dampak penyalahgunaan narkoba, bertempat di aula kantor camat Dolok Sanggul, kemarin.
Dijelaskan, dampak penyalahgunaan narkoba sangat multi fungsi, bisa mematikan secara berlahan-lahan. Saat ini pengguna narkoba bukan hanya lagi ditingkat SLTA, SLTP tapi sudah sampai ke anak-anak SD. “Ini sungguh berbahaya, ini harus dicegah. Kasihan kita melihat anak-anak, karena ada makanan dan minuman bercampur narkoba, yang kita tidak sadari. Bila perlu, sosialisasi ini harus disampaikan kepada masyarakat Humbahas secara terus menerus,” terang Maddin.
Mencegah penyalahgunaan narkoba di wilayah Kabupaten Humbahas khususnya bagi pelajar, kata Maddin, sudah sering disampaikan melalui guru, camat dan elemen masyarakat lainnya. Memaksimalkan pencegahan penyalahgunaan narkoba juga diperlukan peran mas media, aparat desa dan lintas agama. “Penduduk Humbahas merupakan masyarakat yang religius. Kalau punya iman yang kuat, harus berkata tidak pada narkoba,” tukasnya.
Sementara Kabag Tata Usaha BNN Sumut Suheri Situmorang, mengatakan, penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba di Indonesia semakin hari semakin marak bahkan semakin meningkat. Pemerintah sangat menaruh perhatian terhadap masyarakat yang menyalahgunakan narkoba, apalagi terhadap kejahatan dan sindikat narkoba. Dukungan dan partisipasi seluruh lapisan masyarakat sangat diharapkan agar peduli untuk bersama-sama melakukan upaya memerangi bahaya penyalahgunaan narkoba.
Sebelumnya, Asisten Administrasi umum dan Kesra Setdakab, Edy Sinaga dalam laporannya mengatakan sosialisasi penyalahgunaan narkoba merupakan bagian dari program pemerintah Humbahas untuk mencegah masyarakat khususnya pelajar agar terhindar dari pemakaian dan peredaran narkoba demi mewujudkan visi misi pemerintah menuju Humbahas yang mandiri dan sejahtera. Sosialisasi bahaya penyalahgunaan narkoba dilaksanakan di tiga kecamatan yakni Dolok Sanggul, Pakkat dan Lintongnihuta. (ANDI SIREGAR)