Menilik Budidaya Bawang Merah di Kecamatan Baktiraja (bagian-1)
Baktiraja
Gudangnya Bawang Merah
Oleh: Andi
Siregar
Wartawan Harian
Andalas di Humbahas

Erianto Naibaho (30),
salah seorang warga Desa Simamora Kecamatan Baktiraja, baru-baru ini, kepada
wartawan menuturkan, selain tanaman padi sawah, sejak 1950-an, bawang merah
sudah menjadi tanaman utama di Kecamatan tersebut. Hampir 90 persen warga
Kecamatan Baktiraja bertanam bawang karena saat itu tanaman bawang tumbuh
subur. Setiap musim panen hamper puluhan ton bawang merah keluar dari Kecamatan
Baktiraja untuk dipasarkan ke daerah Kabupaten Humbahas hingga keluar daerah
Kabupaten Humbahas.
Ironisnya, Erianto menambahkan,
sejak tahun 2002 yang silam, hama serangga menyerang tanaman bawang merah
hingga mengakibatkan gagal panen total dan hampir melumpuhkan perekonomian
warga. Kurang lebih tujuh tahun, hama serangga tersebut selalu menyerang bawang
merah yang ditanam warga ditambah lagi kala itu, harga bawang merah berada di
kisaran Rp 10 ribu-12 ribu/kg.
Dengan harga yang
tidak sebanding untuk perawatan bawang merah, para petani yang menjadi korban
serangan hama serangga itu menjadi trauma menanam bawang merah. Pasalnya
pemerintah setempat, waktu itu, belum bertindak cepat memberikan solusi atas
masalah yang dihadapi petani. Demikianlah petani bawang merah lebih memilih
lahannya untuk ditanami padi, coklat dan yang lainnya. Jika dilihat, minat
warga untuk menanam bawang merah sudah jauh berkurang. Petani yang memilih
menanam bawang merah diperkirakan 15-25 persen dari warga Kecamatan Baktiraja.
Berbeda dengan
Karimon Simamora (45), ditengah warga berpaling dari budidaya bawang merah,
warga Desa Simamora itu, justru memilih bertahan untuk menanam bawang merah.
Hingga saat ini, dia masih tetap setia bertanam bawang merah. Tak ayal, ayah
lima anak itu pun dapat menikmati naiknya harga bawang merah yang mencapai
harga Rp 48 ribu/kg. Karimon merupakan petani bawang merah sejak 25 tahun
silam. Diatas lahan satu hekta are (ha), ia selalu menanam bawang merah
disetiap masa selingan panen padi sawah (antar musim panen padi-red).
Lebih jauh, Karimon
menjelaskan, tehnik penanaman bawang biasa mereka terapkan selama berpuluh tahun
silam dan sampai sekarang penanaman bawang itu tetap dipertahankan sebagai
komoditi andalan keluarganya.
"Saat musim
gagal panen yang lalu, ekonomi kami benar-benar hancur. Tapi setelah beberapa
tahun kemudian, bawang mulai tumbuh lagi dengan bagus meski tidak sebaik dulu
dan saat itulah saya kembali bertanam bawang merah hingga kini," ujarnya.
Petani bawang seperti
Karimon, biasanya menanam bawang seusai masa panen padi.Untuk hasil, menanam
bawang pada satu rante tanah bisa menghasilkan minimal 300 Kg bawang merah.
Karimon juga mengatakan bahwa untuk bibit seluas satu rante butuh bibit
sebanyak tiga kaleng. Sehinga satu kaleng bibit minimal bisa menghasilkan 100
Kg bawang.
“Sebenarnya
bawang merah sudah sangat banyak menolong kehidupan masyarakat Baktiraja,
namun terkadang kita masih terkendala di masalah harga, sementara modal bersih yang terpakai untuk satu rante bawang menghabiskan minimal Rp1,2 juta, sementara harga jual belum menentu. Kita akui, ditengah harga bawang yang melonjak tinggi saat ini, petani bawang memang meraup untung. Tapi itu tidak menjadi patokan bagi petani karena sewaktu-waktu harga tersebut pasti akan menurun dan itu harus diterima petani bawang,” tambahnya.
namun terkadang kita masih terkendala di masalah harga, sementara modal bersih yang terpakai untuk satu rante bawang menghabiskan minimal Rp1,2 juta, sementara harga jual belum menentu. Kita akui, ditengah harga bawang yang melonjak tinggi saat ini, petani bawang memang meraup untung. Tapi itu tidak menjadi patokan bagi petani karena sewaktu-waktu harga tersebut pasti akan menurun dan itu harus diterima petani bawang,” tambahnya.
Dia juga menjelaskan,
usia tanam bawang sampai masa panen hanya 2,5 bulan, namun untuk melindungi
bawang dari hama maka harus disemprot dengan menggunakan pestisida.
Penyemprotan hama harus dilakukan dua kali dalam satu minggu karena jika tidak
demikian hama bawang berupa ulat akan segera menyerang daun bawang. Sementara setiap
daun yang telah terserang hama harus dibuang sehingga tidak menyebar kedaun
lainnya. (bersambung…)