Selasa, 16 April 2013

Daging Kuda


Daging Kuda Ciri Khas Dolok Sanggul
Jika Kota Tanjung balai terkenal dengan kerangnya, Kota Tebing Tinggi terkenal dengan lemang, Siborong-borong - Taput terkenal dengan Ombus-ombus maka tidak ketinggalan Ibukota Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) yakni Dolok Sanggul terkenal dengan daging kuda. Tidak perlu heran  jika Dolok Sanggul merupakan satu-satunya kota di Sumatera yang terkenal dengan makanan khas daging kuda dan itu sudah teruji sejak puluhan tahun yang silam.
Di kota ini, daging kuda sudah menjadi konsumsi utama masyarakat sejak ratusan tahun yang lalu apalagi pada perayaan hari-hari besar seperti Natal dan Tahun baru. Tingkat pembelian warga relatif tinggi bahkan bisa mencapai 8-9 kali lipat dari biasanya. Hingga saat ini, daging kuda masih mudah kita temui di kota Dolok Sanggul. Dan penjualnya tidak jauh dari di pusat kota Dolok Sanggul, tepatnya di Blairung pasar Kota Dolok Sanggul. Untuk masalah harga pengunjung gak usah ragu cukup dengan mengeluarkan uang 90 ribu maka sudah dapat membawa pulang 1 Kg daging kuda. Harga daging kuda itu sudah ditetapkan bersama,  sebab ada peraturan dagang yang mengatur harga jual daging. Sehingga para pengecer tidak boleh seenaknya menaikkan harga daging kuda tersebut.
Selain itu, untuk menikmati daging kuda yang siap saji, para pengunjung yang datang dari luar daerah gak usah bingung. Hampir semua rumah makan di Dolok Sanggul menyediakan menu daging kuda. Disana para pengunjung yang ingin menikmati daging kuda akan dilayani sepuasnya dengan berbagai cita rasa.
T Samosir (25) seorang pengusaha daging kuda di kota Dolok Sanggul kepada kru koran ini, baru-baru ini, mengatakan bahwa usaha ini sudah lama di geluti oleh keluarganya, bahkan berdasarkan penuturannya, usaha keluarganya ini sudah ada sejak puluhan tahun yang silam. Keluarga kami sudah lama sekali jualan daging kuda, tepatnya aku sudah lupa yang pasti kami termasuk penjual daging kuda tertua di kota ini,” katanya.
Lebih lanjut, menurut Samosir, daging kuda yang mereka jual biasanya mereka dapatkan dari agen yang khusus mendatangkan kuda dari daerah lain. Agen tesebut akan mengusahakan pasokan daging menuju kota Dolok Sanggul untuk dijual kepada para pemotong sekaligus penjual eceran,” untuk daging agen yang usahakan dan kuda tersebut pada umumnya mereka datangkan dari daerah Aceh dan Padang Sidimpuan karena kuda lokal belum mencukupi untuk memenuhi kebutuhan warga Dolok Sanggul,” terangnya. 
Sementara itu R Br Simamora (45) warga Dolok Sanggul salah seorang pembeli daging kuda mengatakan bahwa keluarganya yang ada di luar Dolok Sanggul yakni di Pematang Siantar selalu memesan daging kuda sebagai buah tangan. “Malu rasanya jika berkunjung ke rumah sanak saudara jika tidak membawa buah tangan apalagi daerah kita ini terkenal dengan daging kuda”, ujarnya sambil berlalu meninggalkan awak media. (***)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar