Kamis, 29 Mei 2014

Dilalap Sijago Merah

Rumah Papan Ludes Dilalap Sijago Merah
Dolok Sanggul-Rumah yang terbuat dari konstruksi kayu (rumah papan,red) milik Vanderbos Munte bertempat di Dusun Huta Tua, Desa Matiti II, Kecamatan Dolok Sanggul, Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) ludes dilalap sijago merah, Rabu (28/5) sekitar pukul 14:00 Wib. Dalam peristiwa itu, tidak ada korban jiwa. Kerugian akibat kebakaran itu diperkirakan sekitar puluhan juta rupiah.
Informasi diperoleh wartawan harian andalas, sumber api diduga dari dapur. “Saat kejadian, pemilik rumah lagi bekerja diladang. Sementara, anak yang paling bungsu, umur 6 tahun, tengah memasak pakan ternak. Anak tersebut diduga lalai sehingga api menjalar hingga menghanguskan seisi rumah,” ujar R br Munte, salahsatu warga setempat di lokasi kejadian.
Ditambahkan, sebelum petugas pemadam kebakaran tiba di lokasi, warga setempat berusaha memadamkan api namun karena keterbatasan api tidak berhasil dijinakkan.
Sementara, pasca kebakaran, rombongan wakil bupati yang saat itu melintas dari Kecamatan Parlilitan menuju Dolok Sanggul singgah di rumah kerabat korban, Desa Matiti II. Wakil Bupati yang diinformasikan akan mencalonkan diri sebagai kandidat Bupati Periode 2015-2020 itu tampak memberikan kata penghiburan kepada korban plus bantuan ala kadarnya. (andy siregar)

KOBARAN API-Tampak warga Huta Tua, Desa Matiti II berusaha memadamkan kobaran api yang menghanguskan rumah Vanderbos Munte.

Rumah Disantroni Maling

Rumah Kadis Perindagkop Disantroni Maling
Dolok Sanggul-Rumah Kepala Dinas Perindustrian, perdagangan dan koperasi (Perindagkop) Humbang Hasundutan (Humbahas) yang bertempat di Dusun Gotting Bulu, Desa Sosorgonting, Kecamatan Dolok Sanggul disantroni maling saat ditinggal pergi jiarah ke tempat saudara di kabupaten Samosir, Rabu (14/5). Atas kejadian itu, perhiasan, surat-surat penting dan sejumlah uang berhasil digasak maling.
Kadis Perindagkop, JW Purba saat ditemui wartawan harian andalas, kemarin, di kantornya mengatakan, orang tak diundang itu diduga beraksi, Rabu (14/5) malam. Masuk dengan cara membongkar dan merusak jendela pintu dapur selanjutnya mengacak-acak lemari dan seisi rumah. Maling yang diperkirakan lebih dari satu orang itu menjarah perhiasan, dokumen penting dan sejumlah uang yang diperkirakan total Rp 70 juta.
“Libur Hari Raya Waisak 2558, kemarin, kami sekeluarga bepergian ke Samosir untuk liburan dan jiarah ke tempat saudara. Pulang dari Samosir, saya dan keluarga terkejut melihat isi rumah sudah teracak-acak, jendela dapur rusak. Perhiasan, dokumen penting dan sejumlah uang raib dari lemari kamar,” jelas JW Purba.
Melihat kejadian itu, lanjut JW, pihaknya langsung melaporkan peristiwa itu ke Polres Humbahas dan oleh Polres Humbahas digelar penyelidikan. “Dengan penyelidikan pihak kepolisian, kita berharap, kasus pencurian itu terungkap sehingga tidak  lagi terjdi khususnya di daerah Humbahas,” ujar JW
JW mengakui, sebelum kejadian menimpa dirinya, akhir tahun lalu juga terjadi kasus yang sama di kompleks rumahnya. Ditanya, apakah pihaknya menaruh curiga kepada tetangga atau masyarakat sekitar. Mantan kepala Bappeda itu agak berat menjelaskan pasalnya dirinya tidak punya bukti untuk menaruh curiga kepada tetangga ataupun masyarakat setempat. “Dalam masalah ini, biarlah pihak berwajib yang bekerja,” tukasnya lagi.
Sementara itu, Kapolres Humbahas AKBP Heri Sulesmono melalui Kasat Reskrim AKP Hannry PH Tambunan saat dikonfirmasi wartawan via selulernya mengakui aksi pencurian yang terjadi di rumah JW Purba Kadis Perindagkop Humbahas. Untuk mengungkap kejadian itu, pihaknya masih melakukan penyelidikan dan mendalami sejumlah saksi-saksi. (andy siregar)

Senin, 19 Mei 2014

Dengan Pertanian, Humbahas Hebat 2015-2020

Dosmar Banjarnahor: Dengan Pertanian, Humbahas Hebat 2015-2020
Dolok Sanggul-Daerah Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) berpotensi memajukan dan meningkatkan perekonomian masyarakat dibidang pertanian. Jika pertanian dikelola dengan baik, Humbahas akan hebat  dibandingkan dengan kabupaten lainnya. Demikian dikemukakan balon (bakal calon) bupati Humbahas Periode 2015-2020, Dosmar Banjarnahor saat dikonfirmasi wartawan harian  andalas usai peresmian partungkoan (center) Dosmar Banjarnahor yang bertempat di Jl. Dolok Sanggul-Sidikalang, Desa Sirisi-risi, Kecamatan Dolok Sanggul, Sabtu (17/5).
Dikatakan, saat ini, lahan pertanian di Humbahas masih sangat luas dan subur. Tinggalnya, jika lahan pertanian itu dikelola dengan baik khsusnya generasi muda, maka ekonomi masyarakat setempat akan jauh meningkat. “Jika Tuhan merestui, kita akan menciptakan wira usaha baru bidang pertanian. Memamfaatkan koperasi usaha rakyat (KUR) yang disediakan pemerintah. Jika ada usaha, otomatis ada kehidupan. Bagimana supaya usaha itu berputar, kita akan kerja sama dengan Batam, Medan dan daerah lainya sebagai pemasok hasil pertanian,” jelas Dosmar.
Pria, umur 38 tahun itu, menambahkan, membangun Humbahas tidak bisa perorangan, kelompok tertentu melainkan melibatkan semua elemen masyarakat. “Menuju Humbahas hebat, kita harus mempunyai semangat kerja yang tinggi, satu tekad dan satu kata,” tegasnya.
Lebih lanjut, pengusaha sukses dari tanah abang itu mengatakan, menentukan masa depan Humbahas, generasi muda harus turut memberi andil. “Mari kenali dan gali potensi masing-masing. Masa depan ada ditagan kita,” ujar lulusan fakultas ekonomi, univertsitas Padjajaran itu.
Dosmar, yang mempersunting Br Panjaitan itu mengakui, secara umum pembangunan Humbahas sudah baik khususnya dari infrastruktur. Namun yang perlu dibenahi yakni peningkatan taraf hidup dari perekonomian.
Disinggung, parpol pengusung dalam Pilkada Humbahas, Dosmar mengakui bahwa secara inplisif belum mendapatkan rekomendasi parpol namun sejauh ini, pihaknya masih melakukan penjajakan kesemua Parpol. Demikian juga calon pendamping dalam Pilkada tahun depan pihaknya masih tahap penjajakan. “Masalah pendamping (cawabup-red), kita tidak mau salah pilih. Karena bagaimanapun cawabup berperan penting dalam Pilkada,” tandasnya. (andy siregar)

BALON BUPATI-Balon Bupati Humbahas periode 2015-2020, Dosmar Banjarnahor didampingi istri Br Panjaitan usai menerima ulos dari pihak hula-hula.

Senin, 12 Mei 2014

Ikan Pora-pora

Produksi Ikan Pora-pora Merosot
Dolok Sanggul-Produksi ikan pora-pora (bilih, red) di muara sungai Danau Toba, Kecamatan Baktiraja, Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) menurun drastis alias merosot selama tiga bulan terakhir. Menurunnya produksi ikan pora-pora itu dikawatirkan menjadi langka sehingga masyarakat pinggiran danau toba itu kehilangan mata pencaharian.
Erianto Naibaho (28), warga Desa Lumban Raja, kepada andalas, Senin (12/4) di tempat kediamannya menuturkan, menurunnya produksi ikan pora-pora dimungkinkan karena kurang pedulinya pelestarian dari masyarakat setempat. Selain itu, pengerukan pasir dari muara sungai turut menjadi penyebabnya.
“Beberapa tahun terakhir, produksi ikan pora-pora bisa mencapai 5-7 ton per hari. Ikan pora-pora itu dikirim ke Padang, Sumatra Barat untuk dijadikan makanan ringan. Saat ini, ikan pora-pora tidak lagi dikirim ke Padang. Pasalnya, ikan pora-pora sudah sulit ditemukan di muara sungai,” jelas Erianto.
Pria yang akrab disapa Katto, mengatakan minimnya produksi ikan pora-pora terpaksa membuat penjala ikan banting stir. Para penjala ikan pora-pora sudah banyak memilih bertani demi mencukupi kebutuhan sehari-hari.
“Untuk memulihkan perekonomian masyarakat pinggiran danau toba, kita sangat berharap akan perhatian pemerintah. Pasalnya, selain bertani, menjala ikan pora-pora dinilai pendongkrak perekonomian masyarakat,” tukasnya.
Menanggapi itu, Kadis Perternakan dan Perikanan Humbahas, Kaminton Hutaosit melalui Kabid Perikanan, Miduk Hutasoit saat ditemui di ruang kerjanya, mengakui turunnya produksi ikan pora-pora dari kecamatan baktiraja. Dikatakan, penyebab menurunnya produksi ikan pora-pora itu, disebabkan pengerukan pasir di sepanjang muara sungai Danau Toba. Selain itu, dari hasil penelitian, ditemukan spesies ikan predator ikan pora-pora.
Mariduk menambahkan, kelompok masyarakat pengawas (pokmaswas) perikanan Kecamatan Baktiraja tidak berjalan sesuai fungsinya. “Kemauan masyarakat setempat untuk melestarikan ikan dinilai sangat kurang. Terbukti Pokmaswas perikanan yang dibentuk di Kecamatan baktiraja tidak berjalan. Alasannya harus dikasi honor oleh pemerintah,” terang Mariduk.
“Upaya untuk pelestarian ikan pora-pora sudah kita lakukan tapi jika masyarakat tidak mendukung yang kita lakukan tetap sia-sia,” tandasnya. (andy siregar)
Keterangan foto

PORA-PORA-Tampak satu ekor ikan pora-pora dalam genggaman.

Rabu, 07 Mei 2014

Dituntut Maksimal

CPNS Honorer K-I Dituntut Maksimal
Dolok Sanggul-Calon pegawai Negeri Sipil (CPNS) pengangkatan tenaga Honorer Kategori-I harus bekerja secara maksimal di unit dan instansi kerja masing-masing. “Syukurilah bahwa anda sudah menjadi calon aparatur sipil Negara, dan jangan setelah menjadi PNS menjadi sombong, angkuh dan bekerja tidak maksimal. Menjadi Aparatur Sipil Negara harus mampu bekerja dengan baik untuk  tenaga pengajar dan tenaga teknis,” ujar Bupati Humbang Hasundutan (Humbahas) melalui Asisten III Administrasi Umum dan Kesra, Makden Sihombing saat penutupan Diklat Prajab Golongan I dan II di aula Pendopo kantor bupati, Bukit Inspirasi, Dolok Sanggul, kemarin.
Dikatakan, selama Diklat, peserta teah dibekali beberapa materi ilmu pegetahuan yakni dasar manajemen perkantoran, majemen kepegawaian, kepemerintahan yang baik, etika organisasi, dan  budaya kerja. “Dengan ilmu yang diperoleh, saya harap, para CPNS pengangkatan K-1 dapat bekerja secara professional dan penuh dedikasi dalam melaksanakan tugas sebagai abdi Negara dan masyarakat,” tegasnya.
 Sebelumnya, Kepala BKD Humbahas Laurencius Sibarani dalam laporannya mengatakan, peserta Diklat Prajabatan Kategori I diikuti oleh 60 Orang, CPNS golongan I ada 14 orang dan golongan II 46 orang berasal  dari pengangkatan tenaga honorer kategori I dari tenaga pengajar dan tenaga teknis pada unit kerja Pemkab Humbahas. Satu orang tidak hadir mengikuti Diklat Parajabatan karena cuti bersalin. (andy siregar)

BERSAMA-Asisten I, II, III didampingi Kepala BKD tengah foto bersama dengan peserta Diklat CPNS Honorer K-1.

Minggu, 04 Mei 2014

Waspada Longsor

Humbahas Waspada Longsor
Dolok Sanggul-Guyuran hujan yang melanda Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) beberapa pekan terakhir, berdampak buruk bagi aktifitas dan kenyamanan masyarakat setempat. Beberapa lokasi perbukitan di daerah itu yakni, Papatar (Pakkat, Parlilitan, Tarabintang), Onanganjang dan Baktiraja dinyatakan waspada longsor. Demikian disampaikan unsur pelaksana badan penanggulangan bencana daerah (BPBD)Humbahas, Hisar Nababan melalui Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi, Anggiat Manullang saat ditemui, wartawan harian andalas di Dolok Sanggul, kemarin.
Dikatakan, selama dua pekan terakhir, pihak BPBD sudah mendeteksi empat bencana longsor di daerah itu. Tiga daerah titik longsor yang melumpuhkan arus lalulintas sudah kembali normal setelah ditangani pihak BPBD, yakni jalan Desa Sihikkit, Kecamatan Onanganjang, jalan Desa Sipagabu Kecamatan Pakkat dan jalan Desa Sosorgonting-Bakkara.
Sementara, longsor yang menimpa “power house” PT. ESS (Energi Sakti Sentosa) yang bertempat di lokasi Air Terjun Sipulak, Kecamatan Pakkat sudah ditangani PT. ESS. Diinformasikan, dua orang karyawan harian lepas  PT. JWHC (sub kontraktor PT ESS-red), Leader Pakpahan (42) warga desa Peadungdung, Pakkat dan Tagor Manullang (45) warga desa Aek Dakka, Kecamatan Barus, diduga tertimbun longsor. Saat dilakukan pencarian, Leader Pakpahan ditemukan tewas, Sabtu, dua pekan lalu,  sementara, hingga berita ini diturunkan,  Tagor Manullang belum ditemukan dan masih dilakukan pencarian.
“Khusus korban longsor karyawan PT. JWHC, kita belum bisa memberikan bantuan. Pasalnya, hinga saat ini belum ada permintaan dari pihak perusahaan. Selain itu, medan jalan lokasi lngsor sangat sulit ditangani. Longsor yang menimpa lokasi proyek PT ESS itu diperkirakan mencapai 50 ribu meter kubik,” jelasnya.
Untuk penanganan bencana longsor, kata Anggiat, pihaknya akan tetap melakukan pemantauan dan kordinasi dengan dinas Praswil untuk kesiapan peralatan. Pun demikian, untuk mencegah korban, Anggiat menghimbau masyarakat agar tetap hati-hati kususnya warga yang bermukim di daerah perbukitan. (andy siregar)

ESCAVATOR-Tampak alat berat jenis escavator milik Pemkab Humbahas tengah memperbaiki longsor yang melumpuhkan arus lalulintas.

Kamis, 01 Mei 2014

Longsor di Pakkat

Proyek PT. ESS Ditimpa Longsor, 1 Tewas 1 Belum Ditemukan
Dolok Sanggul-Proyek PT. ESS (Energi Saksi Sentosa) yang bertempat di lokasi air terjun Sipulak, Desa Purba Bersatu, Kecamatan Pakkat, Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) ditimpa longsor, Jumat (25/4) dini hari. Dalam peristiwa itu, dua orang karyawan harian lepas  PT. JWHC (sub kontraktor PT ESS-red), Leader Pakpahan (42) warga desa Peadungdung, Pakkat dan Tagor Manullang (45) warga desa Aek Dakka, Kecamatan Barus, tertimbun longsor. Saat dilakukan pencarian, Leader Pakpahan ditemukan tewas, Sabtu (26/4),  sementara, hingga berita ini diturunkan,  Tagor manullang belum ditemukan dan masih dilakukan pencarian.
Camat Pakkat, Paiman Purba saat dihubungi wartawan via selulernya membenarkan peristiwa itu. Dikatakan, penyebab longsor dipicu derasnya hujan yang melanda Pakkat bebarapa pekan terakhir. “Hasil pantauan kita, hingga saat ini pihak perusahan masih melakukan pencarian terhadap korban yang belum ditemukan. Sementara korban yang sudah berhasil ditemukan sudah diserahkan kepada pihak keluarga beserta santuanan Rp 108 jt.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Humbahas, Hisar Nababan saat dikonfirmasi wartawan, di kantornya, kemarin, membenarkan peristiwa longsor tersebut. Dikatakan, untuk melakukan pencarian korban, pihaknya tidak bisa berbuat banyak. Pasalnya saat mengetahui peristiwa longsor, pihaknya langsung terjun ke lapangan, namun setiba dilapangan, pihak perusahaan tidak memperbolehkan tim BPBD melakukan pencarian. “Kita tidak diperbolehkan melakukan pencarian. Pantuan kita,  medan jalan menuju lokasi longsor sangat sulit,” jelasnya.
Sementara itu, Humas PT. ESS,  Homward Marbun saat dihubungi andalas via teleponya mengaku, bahwa lokasi proyek PTT. ESS tepatnya, power house tengah ditimpa longsor, Jumat pekan lalu, dalam peristiwa itu 2 orang diduga korban tertimbun longsor. “Kita sudah menemukan Leader Pakpahan (korban tewas-red) dan sudah disampaikan kepada pihak keluarga. Sementara, kepada Tagor Manullang, hingga saat ini masih dilakukan pencarian,” terangya.

Dalam melakukan pencarian korban yang belum ditemukan, Homward mengaku tidak ingin melibatkan pihak lain. “Untuk sementara hanya pihak perusahaan yang melakukan pencarian korban, Tagor Manullang. Kita tidak ingin menambah resiko dengan meminta bantuan dari pihak pemerintah dan pihak lain. Pasalnya lokasi longsor masih rawan dan tanah masih labil,” kata Homward. (andy siregar)

Membangun Humbahas Lewat Budaya

Harry Marbun: Membangun Humbahas Lewat Budaya
Dolok Sanggul-Membangun Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) yang lebih maju, diperlukan pembangunan budaya kebiasaan baik yang berlandaskan iman. Demikian juga pembangunan budaya itu harus sepadan dari pemerintah, elemen masyarakat dan segenap stake holder di daerah itu. Demikian disampaikan, bakal calon (balon) bupati Humbahas periode 2015-2020, Harry Marbun disela perayaan paskah bersama orangtua lanjut usia (lansia) di Wisma Katolik, Dolok Sanggul, Sabtu (26/4).
Dikatakan, pengembangan budaya kerja dan budaya-budaya yang berpotensi membangun, merupakan salahsatu kunci menuju Humbahas yang lebih maju. “Jika budaya kerja dan budaya kerohanian sudah terbangun, niscaya etika dan semangat kerja semakin tinggi. Selanjutnya, untuk menunjang proses pembangunan yang dibutuhkan masyarakat Humbahas akan lebih gampang,” terang Harry.
Dijelaskan, membangun budaya, idealnya diawali dari pemerintah. Jika budaya kerja dari pemerintah sudah baik dalam melayani masyarakat, dengan sendirinya masyarakat itu akan terpengaruh. “Di era tehnologi ini, mudah untuk mengerjakan apa yang kita butuhkan, namun jika budaya kerja tidak ada maka semua akan menjadi mimpi. Untuk itu diperlukan pembangunan etos kerja yang berkesinambungan,” tukasnya.
Lebih lanjut, menurut Harry, dilihat dari sudut potensi, selain membangun budaya, Humbahas perlu pengembangan pertanian, peternakan, perdagangan hasil industry dan peningkatan infrasturktur.
Harry mengakui, pembangunan Humbahas 10 tahun terakhir sudah baik. “Masyarakat Humbahas harus bersyukur mempunyai bupati (Maddin-red) yang leaderis. Dari pengelolaan keuangan dan kinerja, beliau dinilai baik. Harapkan bupati yang berikutnya dapat meneruskan pembangunan  supaya Humbahas ini tetap menjadi ikon Sumut. Sebagai kabupaten yang baru, daerah kita ini harus bisa menjadi panutan diantara Kab/kota yang lain. Ini sebenarnya yang mau kita tuju,” tandas Harry. (andi siregar)