Senin, 12 Mei 2014

Ikan Pora-pora

Produksi Ikan Pora-pora Merosot
Dolok Sanggul-Produksi ikan pora-pora (bilih, red) di muara sungai Danau Toba, Kecamatan Baktiraja, Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) menurun drastis alias merosot selama tiga bulan terakhir. Menurunnya produksi ikan pora-pora itu dikawatirkan menjadi langka sehingga masyarakat pinggiran danau toba itu kehilangan mata pencaharian.
Erianto Naibaho (28), warga Desa Lumban Raja, kepada andalas, Senin (12/4) di tempat kediamannya menuturkan, menurunnya produksi ikan pora-pora dimungkinkan karena kurang pedulinya pelestarian dari masyarakat setempat. Selain itu, pengerukan pasir dari muara sungai turut menjadi penyebabnya.
“Beberapa tahun terakhir, produksi ikan pora-pora bisa mencapai 5-7 ton per hari. Ikan pora-pora itu dikirim ke Padang, Sumatra Barat untuk dijadikan makanan ringan. Saat ini, ikan pora-pora tidak lagi dikirim ke Padang. Pasalnya, ikan pora-pora sudah sulit ditemukan di muara sungai,” jelas Erianto.
Pria yang akrab disapa Katto, mengatakan minimnya produksi ikan pora-pora terpaksa membuat penjala ikan banting stir. Para penjala ikan pora-pora sudah banyak memilih bertani demi mencukupi kebutuhan sehari-hari.
“Untuk memulihkan perekonomian masyarakat pinggiran danau toba, kita sangat berharap akan perhatian pemerintah. Pasalnya, selain bertani, menjala ikan pora-pora dinilai pendongkrak perekonomian masyarakat,” tukasnya.
Menanggapi itu, Kadis Perternakan dan Perikanan Humbahas, Kaminton Hutaosit melalui Kabid Perikanan, Miduk Hutasoit saat ditemui di ruang kerjanya, mengakui turunnya produksi ikan pora-pora dari kecamatan baktiraja. Dikatakan, penyebab menurunnya produksi ikan pora-pora itu, disebabkan pengerukan pasir di sepanjang muara sungai Danau Toba. Selain itu, dari hasil penelitian, ditemukan spesies ikan predator ikan pora-pora.
Mariduk menambahkan, kelompok masyarakat pengawas (pokmaswas) perikanan Kecamatan Baktiraja tidak berjalan sesuai fungsinya. “Kemauan masyarakat setempat untuk melestarikan ikan dinilai sangat kurang. Terbukti Pokmaswas perikanan yang dibentuk di Kecamatan baktiraja tidak berjalan. Alasannya harus dikasi honor oleh pemerintah,” terang Mariduk.
“Upaya untuk pelestarian ikan pora-pora sudah kita lakukan tapi jika masyarakat tidak mendukung yang kita lakukan tetap sia-sia,” tandasnya. (andy siregar)
Keterangan foto

PORA-PORA-Tampak satu ekor ikan pora-pora dalam genggaman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar