Senin, 31 Maret 2014

Harapan Kaum Marginal Pasca Pemilu 2014

Harapan Kaum Marginal Pasca Pemilu 2014
Oleh: Andi Siregar (Jurnalis di salahsatu harian terbitan Medan )
Siang itu Dedi Laoli, 29 tahun, sibuk menjajakan dagangannya kepada pengendara yang berhenti di bawah lampu merah di perempatan jalan Balai Kota-Medan. Ia mengenakan kaos putih lengan panjang dibalut kemeja hitam. Keringat bercucuran di wajahnya. Tiap kali lampu merah menyala, ia bergegas mendatangi pengendara untuk menawarkan rokok batangan dan air mineral yang dijinjing di kardusnya.
Di masa kampanye ini, tiap hari dia menyaksikan konvoi partai politik dan calon legislator melintas di dekatnya. Dedi justru bersikap acuh tak acuh, bukanya antipati, di benak Dedi hanya satu, dagangannya laris-manis.
Dua tahun tinggal di Kota Medan, pria yang mempersunting Dewi Sarumaha, 29 tahun itu mengaku sulit untuk menggunakan hak pilihnya di Pemilu 2014. Bagaimana tidak, sebagai warga negara, Dedi dan istrinya justru terdaftar di kampung halamannya di Desa Hiliama Miniha di Kabupaten Nias Selatan. “Untuk pulang ke kampung halaman, kami harus mengeluarkan kocek sampai Rp 1,5 jt. Mudah-mudahan ada rejeki, sebelum Pilcaleg nanti, saya dan keluarga sudah berniat pulang ke kampung halaman untuk menggunakan hak pilih sekaligus mencari pekerjaan yang lebih layak,” tukas Dedi
Pria bertopi hitam itu menambahkan, kendala lain dalam pemilu 2014, adalah belum mengenal secara dekat sosok calon legislator yang peduli dengan kaum yang terpinggirkan. “Sejauh yang kita lihat dan dengar, para elit politik umumnya menjanjikan perubahan alias pro-rakyat,” ujarnya.
Menurut Dedi, yang dilakukan para elit politik merupakan hal yang wajar untuk menggaet hati masyarakat demi mendulang suara di Pemilu 2014. “Janji politik merupakan teori yang sifatnya abstrak. Namun kita masyarakat kecil hendaknya jangan dipermaikan. Harapan kita janji politik itu dapat diwujudnyatakan pasca Pemilu 2014,” tutur Dedi.
Bertengger di bawah lampu merah, sebenarnya bertentangan dengan nurani Dedi. Pasalnya Tahun 2012 silam, pria mata sipit  itu menamatkan kuliahnya di jenjang Diploma (D-III) Komputer. Namun dengan keterbatasan lowongan kerja, beliau dan keluarganya harus berani menantang kerasnya hidup di ibu kota.
Menekuni penjualan rokok batangan di bawah lampu merah, memang tidak menjanjikan hidup yang berkecukupan buat keluarga Dedi. Tidak heran, selain menjajakan rokok batangan, ayah dua anak itu masih berhayal akan mendapatkan pekerjaan layak yang sesuai dengan disiplin ilmu yang dia peroleh.
Setiap hari, Dedi hanya mendapat penghasilan sekitar 40 sampai 75 ribu rupiah. Cukup tidaknya penghasilan itu, dia nikmati dengan lapang dada. “Setiap hari yang saya dapat sekitar 40 ribu rupiah. Pun demikian, terkadang rejeki yang saya dapat bisa sampai 65 ribu rupiah,” ujar Dedi sambil menjajakan dagangannya.
Menjalani kehidupan yang terbilang sulit, Dedi tidak mengharapkan para caleg untuk menemuinya dan mengiminginya sejumlah duit ataupun sejenisnya. “Pasca Pemilu 2014 nanti, Harapan kami tidak muluk-muluk yakni adanya perubahan yang berarti bagi keluarga begitu juga rekan kami yang lain yang masih bejuang menantang hidup di ibu kota. “Ketersedian lapangan kerja yang diperjuangkan elit politik, menurut kami sudah melebihi uang yang diberikan kepada konstituennya,” jelasnya Dedi.
Terpisah, A. Br Saragih, 54 tahun, terlihat cekatan mengatur parkiran di jalan Pulo Pinang komplek Lapangan Merdeka-Medan. Wanita yang mengenakan seragam orange itu justru antusias untuk memberikan hak pilihnya di Pemilu 2014. Sebagai warga Negara yang baik, Ibu dari delapan anak itu mengaku sayang jika hak pilihnya tidak diberikan di Pemilu 2014. “Sayanglah hak pilih itu tidak diberikan,” jelas wanita itu sambil seraya mengatur parkiran.
Meski tidak pernah melewatkan Pemilu, warga yang tinggal di Jalan Kapten Muslim-Medan itu, berharap siapapun yang menang di Pemilu 2014, hendaknya bekerja dengan bagus serta memperhatikan masyarakat kaum miskin. “Sediakan lapangan kerja dan percepat pengurusan akte kependudukan. Jangan waktu kampaye kaum miskin diperalat sementara setelah terpilih kaum miskin ditinggalkan. Itu tidak etis dan itu pembodohan publik,” tuturnya. (***)
foto andi siregar
Foto I: Dedi Laoli menjajakan rokok batangan dan air mineral di bawah lampu merah komplek Lapangan Merdeka Medan.

Foto II: A. Br Saragi menerima upah mengatur parkiran di Jalan Pulo Pinang-Medan

Selasa, 11 Maret 2014

Kopi Arabica akan Ditampilkan di PRSU



Kopi Arabica akan Ditampilkan di PRSU
Dolok Sanggul-Idealisme Jurnalis
Kopi arabica produk unggulan dari Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) akan ditampilkan di panggung terbuka pekan raya sumatera utara (PRSU) ke-43, di arena Tapian Daya, Jalan Gatot Subroto-Meda,  14 Maret-14 April mendatang. Kopi yang sudah dikemas dalam bentuk bubuk itu akan ditampilkan bersamaan dengan hasil pertanian asal Humbahas. Demikian disampaikan Kabag Perekonomian Setdakab Humbahas, Darwin Sihotang saat dikonfirmasi andalas di kantornya, kemarin.
Dikatakan, selain kopi arabica dan hasil pertanian lainnya, Pemkab Humbahas juga akan menampilkan potensi alam, pariwisata dan hasil hutan. Adapun potensi alam yakni, timah hitam, batu gamping dan bahan tambang lainnya. Sementara potensi pariwisata akan ditampilkan dalam bentuk foto visual yakni, wisata alam, sejarah dan budaya. Hsil hutan yakni rotan dan kemenyaan. Tidak ketinggalan, dalam kesempatan itu, ikan mas koki, koi (ikan hias-red) dan ihan batak (ikan khas batak)akan turut ditampilkan dalam panggung PRSU.
“Yang kita tampilakan di PRSU dalah wajah dan potensi kabupaten Humbahas. Harapan kita para pengunjung dan investor dapat terpikat sehingga datang ke Humbahas untuk menggali potensi yang ada,” terang Darwin
Menurut Darwin, PRSU sangat berdampak positif sebagai ajang promosi potensi daerah. Salahsatu dampak yang dapat  dirasakan yakni meningkatnya permintaan akan hasil pertanian asal Humbahas dan bersaing hingga ke pasar International. “PRSU merupakan even strategis dan media yang tepat untuk mempromosikan berbagai produk dan jasa kepada masyarakat dan investor,” tandasnya. (and)
Teks berita andi siregar

KPUD Humbahas Belum Terima Surat Suara DPRD



Jelang Pileg, KPUD Humbahas Belum Terima Surat Suara DPRD
Dolok Sanggul-Idealisme Jurnalis
Menjelang pemilihan umum legislatif (Pileg), 09 April mendatang, Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kabubaten Humbang Hasundutan (Humbahas) belum menerima surat suara calon DPRD Humbahas dari KPU pusat melalui KPU Provinsi. Sementara, untuk surat suara DPR, DPD dan DPRD Provinsi sudah diterima KPUD Humbahas, akhir pekan lalu. Sesuai dengan jumlah daftar pemilih tetap (DPT), jumlah surat suara DPR, DPD, DPRD masing-masing sebanyak 124.000 lembar. Demikian dikemukakan ketua KPUD Humbahas, Eviasi Manalu didampingi sekertaris KPUD Humbahas, Tagor Manullang kepada wartawan, usai gerak jalan sehat di Dolok Sanggul, Minggu (9/3).
Dikatakan Eviasi, menunggu surat suara calon DPRD Humbahas dikirim oleh KPU pusat, saat ini pihak KPUD Humbahas sudah melakukan pelipatan surat suara DPR, DPD dan DPRD Provinsi. Pelipatan surat suara itu ditempatkan gedung di SMKN 1 Pollung dan diproyeksikan selesai, Sabtu (15/3) mendatang. “Mudah-mudahan surat suara calon DPRD Humbahas segera dikirim oleh KPU pusat. Sebab, H-1 pemungutan suara, logistik pemilu harus sudah sampai di masing-masing TPS,” terang Eviasi.
Lebih jauh Eviasi mengatakan, sesuai dengan hasil rapat umum KPU dengan pemerintah setempat, lokasi kampanye di Kabupaten Humbahas dibagi atas empat zonasi. Keempat zonasi itu yakni, zona I; Dolok Sanggul, Pollung. Zona II; Baktiraja, Sijama Polang dan Onanganjang. Zona III; Lintong Nihuta dan Parangian. Zona IV; Pakkat, Parlilitan dan Tarabintang. Sementara itu, kampanye akbar akan diselenggarakan, Sabtu (15/3) selanjutnya rapat kampaye umum akan dilaksanakan 16 Maret sampai dengan 05 April. (and)

Minggu, 09 Maret 2014

Kampanye Pemilu 2014




Kampanye Pemilu 2014, KPUD Humbahas Gandeng Ribuan Warga
DOLOK SANGGUL-IDEALISME JURNALIS
Ribuan warga Humbang Hasundutan (Humbahas) mengikuti aksi jalan sehat dengan tema Jalan Sehat Menuju Pemilihan Umum (Pemilu) 2014 Jujur, adil dan terpercaya. Jalan sehat yang digelar oleh KPUD Humbahas itu dipusatkan di ibu kota kabupaten Humbahas,  Dolok Sanggul, Minggu (09/3) diikuti oleh Pemkab Humbahas, Panwaslu Humbahas, para calon legislatif (Caleg) dari masing-masing partai politik peserta pemilu, panitia pemilihan kecamatan (PPK), panitia pemungutan suara (PPS), OKP, Ormas, TNI/Polri pemilih pemula tingkat SLTA, LSM, wartawan dan ribuan masyarakat.
Aksi jalan sehat itu, dilepas oleh Bupati Humbahas melalui wakil bupati Marganti Manullang dari halaman kantor BKD Humbahas kompleks lapangan Merdeka Dolok Sanggul selanjutnya mengambil rute dari Jalan Merdeka, jalan Siliwangi, jalan Pemuda, Jalan SM Raja, Jalan Letkol GA Manullang dan kembali ke halaman Kantor BKD.  Selain jalan sehat, KPUD Humbahas juga melaksanakan lucky draw kepada peserta jalan sehat. Hadiah utama lucky draw berupa televisi jenis Polytron 32 inci diraih oleh Bripda Agus Sinaga anggota Polres Humbahas.
Usai aksi jalan sehat dan lucky draw, Ketua KPUD Humbahas, Eviasi Manalu kepada wartawan  andalas mengatakan, digelarnya acara jalan sehat bertujuan mensosialisasikan pelaksanaan pemilu dan meningkatkan partisipasi pemilih.
“Dengan dilaksanakanya gerak jalan, kita berharap masyarakat mengetahui tahapan pemilu yang telah dimulai dan pemungutan suara akan dimulai pada Pileg DPR, DPD, DPRD Provinsi, DPRD Kab/Kota, 09 April mendatang,”terang Eviasi.
Terkait kesiapan penyelenggara pemilu, Eviasi menambahkan, bahwa dalam waktu dekat ini, pihaknya akan melakukan bimbingan teknis (bimtek) kepada PPK, PPS dan KPPS untuk pemungutan suara.
“Di Pemilu 2014, harapan kita masyarakat datang ke tempat pemungutan suara (TPS) untuk menggunakan hak pilihnya dengan bijak,” tandas Eviasi. (and).
foto dan teks berita/andi siregar
JALAN SEHAT-Tampak ribuan warga Humbahas tengah mengikuti aksi jalan sehat yang diselenggarakan oleh KPUD Humbahas

Jumat, 07 Maret 2014

Oknum Polres Humbahas Dipecat


Mangkir Tugas, Oknum Polres Humbahas Dipecat
DOLOK SANGGUL-IDEALISME JURNALIS
Akibat mangkir tugas (tidak masuk dinas-red), oknum Polres Humbahas, Aiptu ST akhirnya direkomendasikan untuk dipecat dari anggota kepolisian. Rekomendasi pemecatan tadi sesuai dengan putusan sidang Komisi Kode Etik Kepolisian (KKEP), Polres Humbang Hasundutan Nomor. PUTKKEP/01/III/2014/KKEP tertanggal 05 Maret 2014. Demikian dikemukakan Kapolres Humbahas AKBP Heri Sulesmono SiK melalui Wakapolres Kompol Irwan Wijaya saat ditemui Podium di ruang kerjanya, Kamis pekan lalu.
Irwan Wijaya menjelaskan, adapun pelanggaran yang dilakukan mantan Kanit Binmas Polsek Dolok Sanggul itu yakni, tidak masuk kerja selama 153 hari kerja, tertanggal 16 Juli 2012 sampai dengan 16 Januari 2013. Selanjutnya, tidak masuk kerja selama 210 hari kerja, tertanggal 18 Januari sampai dengan 30 September 2013. “Setelah dua kali dilakukan sidang hukuman disiplin, Aiptu ST tidak menimbulkan efek jera sehingga pada sidang ketiga Aiptu ST dikenakan sidang kode etik. Dalam kode etik itu yang bersangkutan direkomendasikan pemberhantian dengan tidak hormat (PDTH),” terang Irwan.
Dalam sidang KKEP yang digelar di Mapolres Humbahas, Rabu (05/3), Aiptu ST terbukti melanggar Peraturan Pemerintah Republik Indonesia (PPRI) Nomor 01 tahun 2013 pasal 14 ayat 1 huruf a. Meninggalkan tugas secara tidak sah 30 hari kerja berturut-turut.
Disinggung kapan dilakukan upacara pelepasan dinas kepada oknum ST, mantan Kaden Gegana Poldasu itu mengatakan, pihaknya masih menunggu putusan dari Kapolda Sumatera Utara. “Kita sudah mengirim salinan Putusan Komisi Kode Etik Profesi Polri No. PUTKKEP/01/III/2014/KKEP kepada Kapoldasu. Kalau putusan itu sudah ditandatangani Kapoldasu, kita akan melakukan upacara pelepasan dinas,” terangnya.
Irwan menambahkan, dalam rangka pembinaan personil dan penegakan aturan Polri, kita tetap komitmen, bagi yang melakukan tindak pidana, melanggar kode etik maupun disiplin, akan tetap diberikan tindakan tegas,"pungkasnya. (and)
teks berita, andi siregar