Pemilu, KPU Rentan Manipulasi Data
Dolok Sanggul-Dalam pelaksanaan pemilihan umum (Pemilu), Komisi Pemilihan Umum (KPU)
dan jajarannya rentan, ber-peluang melakukan manipulasi data terkait hasil
pemilu. Hal itu terlihat dari maraknya isu dan pemberitaan di media massa
terkait pelanggaran Pemilu oleh penyelenggara. Salahsatu contoh, Pilcaleg
(09/4) lalu, di Nias Selatan dinodai oleh penyelenggara pemilu, dimana
penyelenggara Pemilu menjadi pelaku instruksi pencoblosan terhadap Caleg maupun
partai tertentu. Demikian dikemukakan, pemerhati Pemilu di Humbahas, Marusaha
Lumban Toruan kepada wartawan, kemarin
“Dari sejumlah
pemberitaan, kasus pemilu kerap terjadi ditingkat penyelenggara dan kenapa itu
bisa terjadi tentu sudah terorganisir,” terang Marusaha.
Terpisah, Ketua
Ikatan Pemuda Indonesia (IPI) cabang Lintongnihuta, Juan Sihombing kepda
wartawan mengakui, dalam menjalankan tugasnya, KPU bisa saja khilaf serta
mempunyai hubungan “kongkalikong” dengan caleg tertentu. Untuk itu, Juan
meminta dalam penyelenggaraan Pemilu, KPU dan jajarannya kiranya tetap berpijak
pada ketentuan yang berlaku dan memegang teguh sumpah janji jabatan.
Sementara itu, Ketua
KPUD Humbahas, Eviasi Manalu saat ditemui wartawan di kantornya membantah
adanya peluang manipulasi data pemilu di tingkat KPU. Pasalnya, hasil Pemilu
sudah terekap di tingkat TPS, PPS dan
PPK. Tidak ada ruang bagi KPU untuk melakukan manipulasi data.
Eviasi menambahkan,
kepada penyelenggara pemilu, jajaran KPU selalu ditekankan untuk tidak berbuat
curang. “KPU memang tidak bisa memberikan garansi bahwa penyelenggara pemilu
itu bersih 100 persen, tapi sedini mungkin, pihak KPU terus berupaya menekan
kecurangan yang dilakukan penyelengara Pemilu”, jelas Eviasi.
(AND)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar