Rabu, 02 Desember 2015

Debat Terbuka Paslon Bupati

Menghadapi MEA,
Paslon Bupati Humbahas Janjikan Kesejahteraan Rakyat
Dolok Sanggul-Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) sebanyak lima kandidat pasangan calon (paslon)  bupati-wakil bupati Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) masing-masing, Marganti-Ramses, Dosmar-Saut, Rimso-Derincen, Palbet-Henri dan Harry-Momento  menjanjikan kesejahtraan rakyat jika kelak terpilih jadi pemimpin di daerah itu.
Debat terbuka itu, bertempat di Aula Hutamas, kompleks perkantoran Tano Tubu, Dolok Sanggul, kemarin. Dalam debat tersebut, diangkat tema, Pembangunan akses dan kualitas pelayanan publik berlandaskan keunggulan sumber daya alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM) dalam menghadapi masyarakat ekonomi asean (MEA) menuju Humbahas yang lebih maju dan sejahtera.
Pantauan wartawan harian andalas, dalam sesi pertama pemaparan visi-misi dan penajaman tema, para paslon tersebut mempertegas kesejahtraan dan kemakmuran rakyat lewat visi-misi masing-masing untuk peningkatan pembangunan Humbahas.
Sementara di sesi ke-empat tanya jawab, tanpa diduga, pasangan Rimso-Desrincen menanyakan antisipasi politik uang kepada pasangan lainnya. Mendapat pertanyaan yang kerap terjadi dalam pemilu, pasangan Dosmar-Saut justru menjawab enteng. “Mencegah politik uang, kita akan meningintensifkan blusukan dan sosialisasi ke tengah masyarakat. Hal itu kita lakukan untuk menggaet hati masyarakat tanpa  politik uang,” kata Saut Simamora.
Menyikapi itu, dengan sedikit guyonan yang menggelitik, pasangan Marganti-Ramses mengatakan, “Jangan ada dusta diantara kita,” kata Ramses, sontak, para hadirin dalam debat itu tertawa terbahak Ramses juga mempertegas, jika uang itu diberikan kepada tim sebagai ongkos sosialisasi, itu belum pantas disebut politik uang. Karena itu masih wajar. “Secara tegas, kami menolak politk uang. Jika ada paslon yang melakukan politik uang, silahkan diterima uangnya tapi jangan pilih orangnya,” kata Marganti menambahkan.
Senada dengan itu, paslon Harry-Momento mengatakan, dalam hidup ini, terkadang uang merupakan   akar masalah. Masyarakat yang menerima uang dalam Pilkada tidak pernah kaya dan tidak akan kaya. Untuk mendapatkan uang secara halal, paslon tersebut justru menggurui masyarakat untuk bekerja keras supaya diberkati Tuhan. “Jangan terlalu mendewakan uang karena uang itu bisa membawa malapetalka,” jelasnya.
Selanjutnya, giliran paslon Palbet-Henri menyikapi politik uang, pihaknya justru memaklumi peran uang dalam pemilu sepanjang uang itu tidak melebihi batas. “Politik harus didukung uang namun harus dengan cara yang baik. Sebagai contoh, tak ada anggota DPRD kita ini yang duduk jika tidak didukung uang,” jelas Henri.
Palbet menambahkan, sebagai paslon bupati nomor urut empat, pihaknya menolak dan melarang yang namanya suap dalam bentuk apapun termasuk money politik. “Kalau ada yang melakukan suap dan money poltik, segeralah kembali ke jalan yang benar,” kata palbet disambut tawa dan tepuk tangan hadirin.
Sebelumnya, ketua KPUD Humbahas Leonard Pasaribu mengatakan, melalui debat terbuka, masyarakat tidak hanya mengetahui tentang profil  paslon bupati dan wakil bupati. Namun masyarakat juga dapat mengetahui dan mencermati program-program yang ditawarkan dari paslon sehingga masyarakat lebih yakin menentukan pilihannya.
Dijelaskan, bahwa debat terbuka merupakan salahsatu pendidikan politik sehingga masyarakat dipersilahkan merekam dan mencatat janji yang disampaikan paslon. Sebab jika mereka terpilih, janji tersebut akan ditagih rakyat. “Dalam Negara demokrasi, rakyatlah yang berdaulat. Pilkada yang digelar secara langsung sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat di daerah. Hormatilah kedaulatan itu dan jangan gadaikan dengan iming-iming politik uang, kenali rekam jejak paslon, simak visi misi dan programnya dan tentukan pilihanmu pada 09 Desember mendatang,” tukas Leonard. (ANDI SIREGAR)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar