Rabu, 27 November 2013

Pungli Pahlawan Tanpa Tanda Jasa


Peringatan HGN  Diwarnai Dengan Pungli
DOLOK SANGGUL-Tidak rahasia umum lagi, peringatan Hari Guru Nasional (HGN) yang dilaksanakan setiap tahun, tidak terlepas dari pungutan liar (pungli). Ironisnya, pungli tadi kerap dibebankan kepada siswa dengan dalih penghargaan kepada guru sebagai ‘pahlawan tanpa tanda jasa’. Dengan kutipan dari para siswa itu, alhasil pesta kecil hingga pesta besar tercipta disetiap sekolah.
Salah satu contoh, SMA N 1 Sijama Polang, Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas). Di sekolah yang  berdiri sejak 5 tahun lalu itu menungut biaya HGN sebanyak Rp 32.000. Salahsatu siswa yang tidak ingin disebut namanya, kepada wartawan, kemarin, mengatakan, biaya Rp 32.000 tersebut digunakan untuk membeli kado untuk para guru yang mengajar di sekolah tersebut. Siswa yatim itu menambahkan, untuk mengeluarkan kocek Rp 32.000 dirinya sangat kewalahan sebab orangtuanya hanya sebagai buruh tani.
“Uang sebanyak Rp 32.000 sudah sulit untuk kami. Sebab penghasilan orangtua saya paspasan untuk kebutuhan seharihari,” terangnya.
Terkait hal itu, Kepala SMAN 1 Sijama Polang, Drs Armin Simamora saat hendak dikonfirmasi via selulernya tidak berhasil.
Sementara itu, dalam momen yang sama MAN Dolok Sanggul juga melakukan kutipan. Dalam peringatan HGN, sekolah perguruan yang dirintis muslim itu memungut siswa sebanyak Rp 10.000. Kepala Sekola MAN Dolok Sanggul, Dermawati Purba, SPd saat dikonfirmasi wartawan diruag kerjanya membenarkan pungutan itu. Dermawati menjelaskan, pungutan yang dilakukan dalam peringatan HGN adalah hal yang wajar. Kemudian penempatan hasil pungutan RP 10.000 dari siswa itu diperguanakan untuk berbagai perlombaan termasuk  lomba memasak nasi goreng kalangan guru.
“Pungutan Rp 10.000, saya kira wajar karena tidak terlalu membebani siswa. Demikian juga, pungutan itu kami pergunakan untuk acara yang sederhana sebagai peringatan HGN,” jelasnya.
Ditempat berbeda, Kadis Pendidikan Humbahas Drs Wisler Sianturi MM melalui Sekertarisnya Drs Oberlin Lumban Tobing saat dikonfirmasi menolak keras pungutan dengan dalih untuk peringatan HGN. “Pungutan kepada siswa untuk peringatan HGN tidak kami benarkan dan itu larang. Jika para guru ingin peringati HGN silahkan dibenahi anggaran dasar dan anggaran rumatangga PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesia),” tegas Oberlin. (AND)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar