CPTS Dikampayekan ke Siswa SD
Dolok Sanggul-Gaya hidup sehat dengan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) dikampanyekan dinas kesehatan Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) pada siswa SD di daerah itu.
“Siswa SD kurang menyadari manfaat mencuci tangan, sementara diusia itu adalah tahap pembentukan prilaku jadi butuh perhatian bagaimana pola hidup sehat. Sebenarnya CTPS hal sederhana, namun kebanyakan dari kita menyepelekannya. Padahal, manfaat cuci tangan dengan sabun sangat berpengaruh terhadap kesehatan,” kata Kabid Promosi kesehatan dan penyehatan lingkungan (Promkes PL) Meldaria Lumbantoruan, melalui kepala seksi Promkes, Sahat Robet Manalu, diruang kerjanya, Kamis (15/10).
Dijelaskanya, kampanye CPTSsudah dilakukan sejak 13 Agustus hingga 29 September lalu pada 20 SD dengan menyerahkan instrument, handuk, sabun cair, leaflet, poster dan banner berisikan pesan dan tahapan mencuci tangan masin-masing 2 unit untuk tiap sekolah.
Bukan hanya itu, dalam kesempatan tersebut juga dibuat kesepakatan dalam bentuk deklarasi berupa janji akan melaksanakan CTPS sebelum makan, usai batuk dan melap ingus, usai BAB maupun memegang hewan hingga usai mengunjungi orang sakit.
“Instrumen tadi menjadi inventaris sekolah. Bahkan untuk memastikan program berjalan baik dibuatkan gerakan 21 hari (G21). Artinya, kurun waktu 21 hari anak SD diyakini sudah terbiasa mencuci tangan, dan hari ke 22 diharapkan anak akan mencari instrument cuci tangan tadi dengan sendirinya,” tukas Robet sembari mengingatkan pada 15 Oktober adalah hari CTPS.
Diingatkannya juga, sebenarnya cuci tangan sudah menjadi kebiasaan dan telah dilakukan setiap saat atau setiap hari oleh masyarakat. Namun kalau kita cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir hal inilah yang belum kita biasakan. Jika kita budayakan CTPS dengan menggunakan air mengalir, perilaku ini akan memberikan dampak yang luar biasa. Mengapa, hasil penelitian menunjukkan bahwa penyakit dapat dihindari dengan membiasakan CTPS, terutama penyakit menular, seperti Diare, Kecacingan, ISPA, dan Flu Burung,” bebernya.
Dia berharap selain anak sekolah, budaya CTPS ini juga harus dibiasakan oleh para petani dan para pemelihara hewan ternak, petugas kesehatan yang sering kontak langsung dengan pasien, dan seluruh masyarakat pada umumnya. “Mudah-mudahan dengan membudayakan CTPS maka kita akan terhindar dari beberapa penyakit menular,” pungkasnya. (ANDI SIREGAR)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar