Diguyur Hujan, Kabut Asap di Humbahas Tak Surut
Dolok Sanggul-Meskipun kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) diguyur hujan dalam beberapa hari terakhir, namun kabut asap yang melanda daerah itu tak kunjung surut. Parahnya, kabut asap kiriman itu semakin pekat dan menyesakkan dada. Tidak hanya itu, kabut tersebut membuat mata perih.
Asian Sihite, warga Pollung kepada wartawan mengaku resah akibat kabut yang berkepanjangan menyelimuti Humbahas dan sekitarnya. Asian juga mengutuk oknum yang tidak bertanggungjawab atas pembakaran lahan dan hutan. “Kejadian kabut asap ini sudah luar biasa. Selain berdampak bagi aktifitas masyarakat, kabut asap ini juga berdampak buruk bagi kesehatan. Pelaku atau oknum yang melakukan pembakaran lahan dan hutan sudah perlu ditindak tegas oleh pemerintah,” terang Asian.
Senada juga disampaikan, Dedi Simbolon, warga Dolok Sanggul. Akibat kabut asap yang berkepanjangan, katanya, pemerintah bersama pihak terkait sudah perlu memikirkan antisipasi daripada dampak kabut asap. “Menyikapi kabut asap, pemerintah harus tanggap. Jangan ketika terjadi ISPA massal, pemerintah kelabakan. Kasus ini harus ditangani secara dini, minimal pembagian masker kepada masyarakat,” jelas Dedi.
Terpisah, Antus Sianturi (60) yang terbaring di ruang rawat inap RSUD Dolok Sanggul, saat ditemui wartawan mengeluhkan sudah dua hari terakhir paru-parunya sakit dan sesak. “Sebelumnya, mertua saya masih baik-baik saja keadaan nya. Namun, dua hari terakhir, mengeluh karena merasa sesak saat bernapas. Ini pasti karena asap tebal yang tiba-tiba datang, kata S br Marbun (33), salah satu keluarga Antus yang tengah menjaga keluarganya saat di temui halaman rumah sakit.
Hal yang sama juga dialami Berliana br Simamora (55) warga Dolok Sanggul. Wanita paruh baya itu mengaku sesak di dada akibat asap tebal yang dihirup. “Perasaan saya sewaktu bernapas itu terasa sesak, dan ketika menghirup udara pun sangat terasa bau asapnya. Jadi ini saya mau berobat. Ini kondisi terparah di Humbahas sejak terjadinya kabut asap, bukan hanya pandangan terbatas. Bahkan anak-anak sekitar tempat tinggal saya juga sudah banyak terdengar suara batuknya akibat asap ini,” terangnya.
Menanggapi hal itu, Kepala RSUD Dolok Sanggul, dr Sugito Panjaitan kepada wartawan mengatakan gangguan kesehatan yang sedang dialami masyarakat akibat asap tebal yang menyelimuti Humbahas belum termasuk dalam penyakit ISPA (Inpeksi Saluran Pernapasan Akut).
“Kalau sampai hari ini kita belum ada menerima pasien penyakit ISPA, hanya penyakit paru dan sesak biasa. Itupun sudah kita tangani. Ya, kita berharap jangan sampai ada terjadi ISPA di Humbahas ini. Tapi untuk spesifiknya silahkan ditanyakan kepada Dinas kesehatan, mereka yang tahu banyak jumlah pasien yang berkunjung di tiap Puskesmas di Humbahas ini akibat kabut asap,” kilah Sugito. (ANDI SIREGAR)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar