Kasus Pembunuhan Calon
Pengantin Akan di SP3
DOLOK SANGGUL-Dengan terkuaknya terduga pelaku pembunuhan calon
pengantin Ojak Purba,33 - Ospi Simbolon,28 oleh Aron Manurung, 36, ipar korban
Ojak (suami dari saudara kakak perempuan Ojak-red), penanganan kasus tersebut akan
diterbitkan surat perintah pemberhentian perkara (SP3) oleh Kapolres Humbahas
melalui penyidik.
Kasat Reskrim Polres Humbahas AKP
Hendro Sutarno didampingi KBO Reskrim Aiptu
Sirait kepada wartawan harian andalas, di Mapolres, Selasa (28/4/2015),
mengatakan, berdasarkan penyelidikan dan alat bukti yang ada, pihaknya sudah
menetapkan terduga tersangka pembunuhan calon pengantin Ojak-Ospi yakni Aron
Manurung yang ditemukan tewas gantung diri di perladangan Desa Sijambur
Pardomuan, Kecamatan Ajibata Kabupaten Toba Samosir, Sabtu (25/4) lalu.
Namun, untuk memastikan pria yang
pernah bermukim di Dusun Aek Mardugu, Desa Purba Manalu, Kecamatan Dolok
Sanggul, Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) itu sebagai tersangka pembunuh,
pihaknya masih menunggu hasil laboratoriuam forensic (labfor) bercak darah yang
ditemukan di jaket Aron. “Kalau hasil DNA bercak darah itu sama dengan korban
Ojak-Ospi maka akan diterbitkan SP3 oleh penyidik. Karena sesuai undang-undang,
jika tersangka mati tindak pidana harus dihentikan. Sebab penyelidikan tidak akan
cukup bukti,” jelas Sutarno.
Sirait juga menambahkan, hasil
pemeriksaan sementara, motif pembunuhan sepasang calon pengantin diduga
dilatari sakit hati dan cekcok keluarga. Sebab sebelum kejadian, menjelang
pesta pernikahan korban, Aron Manurung ditugasi keluarga korban Ojak
mempersiapkan kebutuhan pesta termasuk makanan. Namun setelah tugas itu
dikerjakan, keluarga korban Ojak membatalkan dengan alasan akan di makanan
pesta akan catering, saat itu, Aron kecewa.
Kemudian, sekitar pukul 21:00 Wib,
sehari, sebelum kejadian, Aron minta duit sama istrinya sebesar Rp 500 ribu. Sang
istri bukannya memberikan uang, malah merepeti sang suami, dengan alasan uang
tidak ada lagi. “Uang apalagi, sudah kita janjikan Rp 1 juta untuk tumpak pesta
ito itu, dari mana lagi uang. Malu-malui saja,” kata Sirait menirukan
penjelasan istri Aron saat dimintai keterangan di Mapolres.
Selanjutnya, dengan aroma minuman
keras, sekitar pukul 01:00 Wib dini hari, Aron kembali kerumah dan membanguni
istrinya yang sudah tidur lelap. Lagi-lagi br purba itu merepet, “Apalagi…!! Terus
kau bau minuman pulang kerumah. Kalau kayak gini lebih baiklah cerai,” kata br
Purba, kesal.
Mendengar ucapan, istrinya, tambah
Sirait, Aron keluar rumah dan membawa besi jenis linggis. “Sekitar pukul 01:30-04:00
wib diduga terjadi pembantaian terhadap iparnya, korban Ojak-Ospi,” terang
Sirait. (ANDI SIREGAR)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar