Selasa, 28 April 2015

Tersangka Bunuh Diri

Kasus Pembunuhan Calon Pengantin Akan di SP3
DOLOK SANGGUL-Dengan terkuaknya terduga pelaku pembunuhan calon pengantin Ojak Purba,33 - Ospi Simbolon,28 oleh Aron Manurung, 36, ipar korban Ojak (suami dari saudara kakak perempuan Ojak-red), penanganan kasus tersebut akan diterbitkan surat perintah pemberhentian perkara (SP3) oleh Kapolres Humbahas melalui penyidik.
Kasat Reskrim Polres Humbahas AKP Hendro Sutarno didampingi KBO Reskrim Aiptu  Sirait kepada wartawan harian andalas, di Mapolres, Selasa (28/4/2015), mengatakan, berdasarkan penyelidikan dan alat bukti yang ada, pihaknya sudah menetapkan terduga tersangka pembunuhan calon pengantin Ojak-Ospi yakni Aron Manurung yang ditemukan tewas gantung diri di perladangan Desa Sijambur Pardomuan, Kecamatan Ajibata Kabupaten Toba Samosir, Sabtu (25/4) lalu.
Namun, untuk memastikan pria yang pernah bermukim di Dusun Aek Mardugu, Desa Purba Manalu, Kecamatan Dolok Sanggul, Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) itu sebagai tersangka pembunuh, pihaknya masih menunggu hasil laboratoriuam forensic (labfor) bercak darah yang ditemukan di jaket Aron. “Kalau hasil DNA bercak darah itu sama dengan korban Ojak-Ospi maka akan diterbitkan SP3 oleh penyidik. Karena sesuai undang-undang, jika tersangka mati tindak pidana harus dihentikan. Sebab penyelidikan tidak akan cukup bukti,” jelas Sutarno.
Sirait juga menambahkan, hasil pemeriksaan sementara, motif pembunuhan sepasang calon pengantin diduga dilatari sakit hati dan cekcok keluarga. Sebab sebelum kejadian, menjelang pesta pernikahan korban, Aron Manurung ditugasi keluarga korban Ojak mempersiapkan kebutuhan pesta termasuk makanan. Namun setelah tugas itu dikerjakan, keluarga korban Ojak membatalkan dengan alasan akan di makanan pesta akan catering, saat itu, Aron kecewa.
Kemudian, sekitar pukul 21:00 Wib, sehari, sebelum kejadian, Aron minta duit sama istrinya sebesar Rp 500 ribu. Sang istri bukannya memberikan uang, malah merepeti sang suami, dengan alasan uang tidak ada lagi. “Uang apalagi, sudah kita janjikan Rp 1 juta untuk tumpak pesta ito itu, dari mana lagi uang. Malu-malui saja,” kata Sirait menirukan penjelasan istri Aron saat dimintai keterangan di Mapolres.
Selanjutnya, dengan aroma minuman keras, sekitar pukul 01:00 Wib dini hari, Aron kembali kerumah dan membanguni istrinya yang sudah tidur lelap. Lagi-lagi br purba itu merepet, “Apalagi…!! Terus kau bau minuman pulang kerumah. Kalau kayak gini lebih baiklah cerai,” kata br Purba, kesal.
Mendengar ucapan, istrinya, tambah Sirait, Aron keluar rumah dan membawa besi jenis linggis. “Sekitar pukul 01:30-04:00 wib diduga terjadi pembantaian terhadap iparnya, korban Ojak-Ospi,” terang Sirait. (ANDI SIREGAR)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar