Jumat, 10 April 2015

Tertib Lalulintas

Ops. Simpatik Toba Galang Tertib Lalin
DOLOK SANGGUL-Polisi resor Humbang Hasundutan (Polres Humbahas) melalui satuan lalulintas (lalin) bersama instansi terkait, dinas Perhubungan dan Pariwisata (Dishubpar), Satpol PP, dinas Kesehatan, Perparkiran dan beberapa BUMN gelar Operasi (Ops) Simpatik Toba di Dolok Sanggul, Jumat (10/4/2015). Dalam Ops. Simpatik Toba itu petugas membagikan souvenir payung, gelas, kalender dan pulpen, berikut dengan talk show antara petugas dengan masyarakat guna menciptakan kegairahan bagi pengguna jalan.
Kasat Lantas Polres Humbahas, AKP Adi Suwignyo mengatakan operasi simpatik Toba, merupakan program Polri terpusat yang dilakukan 1-20 April. Tujuannya, untuk melakukan revolusi mental sebagai penggerak pelayanan prima terhadap masyarakat sekaligus menggalang tertib lalin. “Dalam kegiatan ini, kita berharap masyarkat mentaati lalu lintas, yang tujuanya untuk menekan angka kecelakaan,” jelasnya.
Pelaksanaan Ops Simpatik Toba, katanya, pihaknya turut menertibkan parkir berlapis, pengendara yang tidak menggunakan helm, berbonceng tiga, dan PKL yang berdagang di trotoar. “Untuk 10 hari ini memang hasilnya belum maksimal dirasakan oleh masyarakat, sehingga dibutuhkan kelanjutan dari program ini. Artinya, kegiatan ini tidak berhenti pada Ops simpatik Toba saja. Kita juga butuh dukungan bupati  melalui forum komunikasi lalu lintas guna melakukan terobosan baru. Kalau bisa rutin dilakukan setiap jumat,” sebutnya.
Senada juga disampaikan, kadis Hubpar, Mangupar Manullang. Dikatakan menghindari lakalantas setiap pengendara hendaknya memiliki kesadaran tinggi dalam berlalu lintas. “Utamakan keselamatan dari pada kecepatan. Parkirlah dengan tertib sesuai dengan petunjuk rambu lalu lintas yang ada. Khusus parkiran hendaknya dilakukan satu arah dan tidak berlapis,” tukasnya.

Sementara, pemerhati lalu lintas, Erikson Simbolon saat dimintai tanggapanya, mengatakan masyarakat kerap merasa hebat ketika melakukan pelanggaran lalu lintas. Padahal untuk menjadi tokoh dan tauladan sejatinya seseorang  hendaknya tidak melanggar peraturan, bahkan jika dimungkinkan seharusanya taat pada peraturan lalu lintas yang ada. “Tokoh pembaharuan idealnya harus menunjukan bagaimana mentaati peraturan yang ada sehingga menjadi contoh dan tauladan bagi masyarakat lainnya,” tandasnya. (TANSIR/ANDI)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar