Balon Bupati Pekerja Keras Dibutuhkan di Humbahas
DOLOK SANGGUL-Menjelang pemilihan umum kepala daerah (Pemilukada) Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) Desember 2015 mendatang, sejumlah tokoh asal bonapasogit itu bermunculan dan diprediksi menjadi bakal calon (balon) bupati periode 2015-2020.
Beberapa tokoh dengan latar belakang yang berbeda itu masing masing, Palbet Siboro (birokrasi), Dosmar Banjarnahor (pengusaha), Pantas Silaban (Akademisi), Sahat Maruli Tua Tumanggor (pengusaha), Parulian Simamora (tokoh pemuda), Rimso Sinaga (pengusaha), Marganti Manullang (pemerintah), Parasian Purba (pengusaha) Harry Marbun (pengusaha). Dari sejumlah tokoh diatas, beberapa diantaranya menyatakan sebagai balon bupati sementara yang lain masih enggan menyatakan sebagai balon bupati meski sudah membentuk pertemuan antar marga.
Amatan andalas, dari sejumlah tokoh dan balon bupati diatas, beberapa diantaranya sudah me-raun dan memasukkan berkas pendaftaran ke sejumlah partai politik (parpol). Namun sosialisasi di tengah masyarakat masih dingin bahkan belum dikenal masyarakat.
Jonter Lumban Gaol (46), salahsatu warga Pollung saat ditanyai wartawan harian andalas, kemarin, di kediamannya mengaku belum mengenal sosok calon bupati yang dapat melanjutkan pemerintahan Maddin-Marganti di Humbahas.
Selain belum mengenal sosok calon bupati pekerja keras, buruh bangunan itu belum mengenal raut wajah para tokoh yang diinformasikan menjadi balon bupati di Humbahas. “Terus terang kita belum mengenal raut wajah para balon bupati di Humbahas. Sementara, informasi, Pemilukada di Humbahas akan berlangsung Desember 2015 mendatang. Kita berharap para balon bupati yang bertarung dalam pesta rakyat itu, tidak hanya membual dan memberikan janji palsu. Mewujudkan pembangunan di daerah kita ini, kita membutuhkan balon bupati pekerja keras,” terang ayah 5 anak itu.
Sementara, Roganda Sihombing (32), warga Desa Lobutua, Kecamatan Lintongnihuta itu, justru pesimis yang dinamakan pemilihan atau pesta rakyat. Buruh tani itu mengatakan, dari beberapa pesta demokrasi yang telah dilewati, belum ada pemangku kepentingan yang berpihak kepada rakyat. Jikapun ada pemangku kepentingan mengaku dekat dan peduli dengan rakyat, harapan itu kandas di tengah jalan dan tidak menyentuh masyarakat ekonomi lemah.
“Kita sudah bosan yang namanya pesta rakyat, para tokoh dan elit politik menamengkan rakyat kecil namun pada kenyataanya, kita tidak menerima dampak dari pesta rakyat itu. Jika para pemangku kepentingan betul-betul peduli dengan masyarakat ekonomi lemah, jalan sentra pertanian, irigasi, penyaluran pupuk subsidi harusnya menjadi perhatian,” tukas pria berbadan tegap itu. (ANDI SIREGAR)
DOLOK SANGGUL-Menjelang pemilihan umum kepala daerah (Pemilukada) Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) Desember 2015 mendatang, sejumlah tokoh asal bonapasogit itu bermunculan dan diprediksi menjadi bakal calon (balon) bupati periode 2015-2020.
Beberapa tokoh dengan latar belakang yang berbeda itu masing masing, Palbet Siboro (birokrasi), Dosmar Banjarnahor (pengusaha), Pantas Silaban (Akademisi), Sahat Maruli Tua Tumanggor (pengusaha), Parulian Simamora (tokoh pemuda), Rimso Sinaga (pengusaha), Marganti Manullang (pemerintah), Parasian Purba (pengusaha) Harry Marbun (pengusaha). Dari sejumlah tokoh diatas, beberapa diantaranya menyatakan sebagai balon bupati sementara yang lain masih enggan menyatakan sebagai balon bupati meski sudah membentuk pertemuan antar marga.
Amatan andalas, dari sejumlah tokoh dan balon bupati diatas, beberapa diantaranya sudah me-raun dan memasukkan berkas pendaftaran ke sejumlah partai politik (parpol). Namun sosialisasi di tengah masyarakat masih dingin bahkan belum dikenal masyarakat.
Jonter Lumban Gaol (46), salahsatu warga Pollung saat ditanyai wartawan harian andalas, kemarin, di kediamannya mengaku belum mengenal sosok calon bupati yang dapat melanjutkan pemerintahan Maddin-Marganti di Humbahas.
Selain belum mengenal sosok calon bupati pekerja keras, buruh bangunan itu belum mengenal raut wajah para tokoh yang diinformasikan menjadi balon bupati di Humbahas. “Terus terang kita belum mengenal raut wajah para balon bupati di Humbahas. Sementara, informasi, Pemilukada di Humbahas akan berlangsung Desember 2015 mendatang. Kita berharap para balon bupati yang bertarung dalam pesta rakyat itu, tidak hanya membual dan memberikan janji palsu. Mewujudkan pembangunan di daerah kita ini, kita membutuhkan balon bupati pekerja keras,” terang ayah 5 anak itu.
Sementara, Roganda Sihombing (32), warga Desa Lobutua, Kecamatan Lintongnihuta itu, justru pesimis yang dinamakan pemilihan atau pesta rakyat. Buruh tani itu mengatakan, dari beberapa pesta demokrasi yang telah dilewati, belum ada pemangku kepentingan yang berpihak kepada rakyat. Jikapun ada pemangku kepentingan mengaku dekat dan peduli dengan rakyat, harapan itu kandas di tengah jalan dan tidak menyentuh masyarakat ekonomi lemah.
“Kita sudah bosan yang namanya pesta rakyat, para tokoh dan elit politik menamengkan rakyat kecil namun pada kenyataanya, kita tidak menerima dampak dari pesta rakyat itu. Jika para pemangku kepentingan betul-betul peduli dengan masyarakat ekonomi lemah, jalan sentra pertanian, irigasi, penyaluran pupuk subsidi harusnya menjadi perhatian,” tukas pria berbadan tegap itu. (ANDI SIREGAR)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar