Korban
Pemukulan Meninggal Dunia, Istri Lapor Polisi
Dolok
Sanggul-Johara
Lumban Gaol (40) warga Desa Sipituhuta, Kecamatan Pollung, Kabupaten Humbang
Hasundutan (Humbahas) menjadi korban pemukulan sekelompok pria, akhirnya meninggal
dunia, Minggu (22/3) setelah sempat mendapat perawatan medis selama dua minggu
di salahsatu rumah sakit di Pematang Siantar.
Johara
bersama rekannya, Rudi Siregar (35) dipukul enam orang pria satu diantaranya
oknum polisi yang bertugas di wilayah hukum Polres Humbang Hasundutan
(Humbahas). Pemukulan yang diduga dipengaruhi miras itu bertempat di lokasi
café, Desa Sihite II, Dolok Sanggul, (11/3).
Istri korban, Johara, Domine Lumban Batu (38)
didampingi orangtua korban Manosor Lumban Gaol (63), Hasianta Manalu (46) dan Sihar
Sinaga (50) usai membuat pengaduan ke Mapolres Humbahas, Selasa (24/2). kepada
wartawan harian andalas, meminta dan mendesak Polres Humbahas mengungkap motif
pemukulan kepada Johara. Pihaknya juga berharap, oknum polisi yang terlibat
pemukulan itu diberikan sanksi berat sesuai hukum yang berlaku.
Untuk
keperluan penyidikan kepolisian, kata Domene, pihaknya bersama polisi telah
membawa jasad Johara ke RS Adam Malik Medan untuk di otopsi.
Masih
kata Domine, sebelum korban Johara Meninggal, korban sempat menceritakan
dipukul secara membabibuta oleh enam orang pria satu diantaranya oknum polisi
di café, Desa Sihite II, Dolok Sanggul. Saat itu, suami saya bersama
temannya Rudi Siregar berkunjung ke salah kafe di Sihite II untuk minum. Saat
menikmati minuman terjadi keributan. Sebanyak enam orang pria, diantaranya satu
oknum polisi, memukul korban. Pukulan itu hingga mengakibatkan mata sebelah
kanan membengkak dan kabur. Tidak hanya korban Johara, Rudi rekan korban turut
menjadi sasaran pemukulan. Namun Rudi berhasil melarikan diri dari cengkraman
ke-enam pria tersebut.
“Saat kejadian, ada menggunakan tangan dan ada
memakai benda tumpul berupa balok. Pukulan itu bertubi-tubi ke arah kepala
saya,” kata Domine menirukan cerita suaminnya sebelum meninggal.
Dengan kondisi korban yang merintih
kesakitan, lanjut Domine pihaknya langsung melarikan korban Johara ke salahsatu
rumah sakit di Pematang Siantar. “Dua minggu menjalani perawatan, korban
akhirnya menginggal dunia,” tambah Domine seraya menitikka air mata.
“Menanggapi pengaduan, kita berharap
polisi serius untuk mengungkap kasus ini. Dengan adanya oknum polisi, kiranya hukum
ditegakkan tanpa diputar balikkan,” kata ibu empat anak itu.
Sementara, ayah korban Manosor
Lumban Gaol menambahkan, korban yang belum lama tinggal di desa Sipituhuta
tidak pernah membuat ulah. “Bahkan bila minum di warung bersama teman-temannya,
baik itu dikampung halamannya maupun diluar tidak pernah terdengar membuat ulah
ataupun onar. “Kami tidak tahu kenapa sampai ada kejadian seperti ini,” ucap
Sihar diamini Hasiata Manalu.
Menanggapi pengduan korban dan
keluarga dekatnya, Kapolres Humbahas AKBP Rustam Mansur melalui Kasubbag Humas
Aiptu Meliala Sembiring saat dihubungi wartawan, mengaku akan menyilidi kasus
pemukulan yang menimpa korban Johara Lumban Gaol.
“Kita telah menerima pengaduan dari
keluarga korban, secepatnya kita aka melakukan penyelidikan,” tandas Meliala.
(ANDI SIREGAR)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar